Berita

Krisis Air, Ratusan Hektar Sawah Jember Terancam Gagal Panen

Diterbitkan

-

Ketua HKTI Jember Jumantoro (kiri) bersama jajarannya di sawah petani.(ist)
Ketua HKTI Jember Jumantoro (kiri) bersama jajarannya di sawah petani.(ist)

Jember, memontum – Ratusan hektar lahan pertanian di Kabupaten Jember, mengalami kekeringan dan terancam gagal tanam, hal ini disebabkan tidak adanya pasokan air yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir ini.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Jember, Jumantoro mengatakan, kondisi cuaca saat ini tidak menentu. Seharusnya bulan Januari ini sudah turun hujan dan sawah tidak kekurangan air. Sehingga masa tanam padi bisa berjalan dengan baik.

“Intensitas hujan yang turun sampai saat ini masih sedikit. Kalau di Jember ini kan kebanyakan mengandalkan air hujan, karena sebagian lahan pertanian ada di daerah dataran tinggi,” ujarnya, Selasa (21/1/2020) siang.

Menurutnya, sedikitnya ada 70 persen lahan pertanian di Kabupaten Jember kekurangan air, terutama di wilayah yang notabene memang rawan kekeringan, karena tidak adanya sumber air untuk mengairi lahan. Akibatnya, para petani mengkhawatirkan keadaan tersebut.

Advertisement

“Ada sekitar 70 % kecamatan di Jember mengalami hal ini. Seperti Kecamatan Arjasa, Jelbuk dan beberapa wilayah lainnya. Sedangkan beberapa kecamatan di wilayah selatan masih ada sedikit air. Meski harus menggunakan pompa air. Dan ini tentu menambah biaya produksi,” imbuhnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, jika kondisi seperti ini terus terjadi selama 2 minggu kedepan, maka tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada berkurangnya produksi padi antara 20 hingga 40 %.

“Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani dengan garapan lahan pesawahan, tapi akibat dampak cuaca yang tidak menentu, menyebakan sebagian besar lahan pertanian garapan petani ini mengering tidak bisa bercocok tanam,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya sudah meminta kepada pemerintah daerah setempat melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember agar masyarakat diberikan bantuan air. Namun, debit air yang tersedia juga tidak begitu besar.

Advertisement

“Kami sudah memberitahu hal ini kepada dinas pertanian, tetapi masih belum ada solusinya, jadi kondisinya juga sama, debit airnya tidak begitu banyak. Untuk itu, pihaknya berharap ada solusi dari dinas terkait untuk para petani di Jember,” jelasnya.

Jumantono menambahkan, pihaknya juga berkordinasi dengan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) untuk membagi air bagi seluruh lahan pertanian agar gagal tanam bisa diantisipasi. “Kami minta bantuan dropping air,” pungkasnya. (Kj1/Yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas