Pemerintahan

Lapas Kelas II A Jember Lakukan Asimilasi dan Edukasi Warga Binaan

Diterbitkan

-

Petugas Lapas awasi warga binaan Lapas Kelas II A Jember sedang membersihkan rerimbunan pohon dan rumput. (ist)

Memontum Jember – Sesuai dengan Resolusi dari Direktorat Jendral (Dirjen) Pemasyarakatan, Lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Jember bekerjasama dengan Mitra Tani 27 Jember tentang penanaman kedelai ini, melakukan program Asimilasi dan Edukasi (Pembinaan di luar Lapas) untuk warga binaan, Senin (9/3/2020) pagi.

“Jadi warga binaan kita Asimilasikan, kita keluarkan dari Lapas untuk mendapatkan Edukasi dan di sini di langsung di praktekan, jadi edukasi sekaligus praktek,” ujar KA Lapas Yandi Suyandi sesaat setelah memberikan arahan kepada warga Binaan.

Petugas Lapas awasi warga binaan Lapas Kelas II A Jember sedang membersihkan rerimbunan pohon dan rumput. (ist)

Petugas Lapas awasi warga binaan Lapas Kelas II A Jember sedang membersihkan rerimbunan pohon dan rumput. (ist)

Menurut KA Lapas Kelas II A Jember yang kerab di sapa Yandi, dalam Kegiatan Asimilasi dan Edukasi kepada warga binaan di lahan milik Lapas Jember yang terletak di belakang kantor Satlantas Jember tersebut.

Pihaknya mengerahkan sebanyak 15 warga Binaan yang secara aturan, prosedur dan secara substantif telah memenuhi syarat untuk Asimilasi dan Edukasi di luar lapas.

“Sebenarnya membutuhkan 20 Warga binaan untuk menggarap lahan yang sudah sekitar 14 tahun tidur ini, tapi kita kerahkan 15 warga binaan dulu sudah lulus tes dan secara Adminitratif mereka sudah mempunyai jaminan dari keluarganya,” terang Yandi.

Advertisement

Lokasi ini Sambung Yandi selain untuk penanaman kedelai nantinya tapi mungkin nantinya aka di pergunakan sebagi tempat pencucian mobil dan sepeda motor dan semua itu diperuntukkan sebagai sarana pembinaan Asimilasi dan pemberian Edukasi warga binaan Lapas Kelas II A Jember.

Sementara itu salah satu Warga Binaan dari kasus pembunuhan Daniel Asmi saat dikonfirmasi awak media mengaku senang dan bersyukur karena di beri kesempatan dan diberi kepercayaan untuk mengikuti Program Kemandirian dalam kegiatan Asimilasi dan Edukasi.

“Terima kasih kepada pihak Lapas Jember terutama bapak KaLapas dan bapak petugas karena saya dan teman – teman diberi kesempatan untuk mengikuti Asimilasi dan edukasi tentang pertanian, jadi dengan mengikuti program kemandirian ini saya bisa berubah jadi lebih baik lagi, dari masa lalu saya yang kelam, ” katanya.

Saat ditanya, dengan adanya kebebasan atau kegiatan Asimilasi dan Edukasi di luar lapas tersebut adakah keinginan untuk melarikan diri, Daniel dengan nada tegas mengatakan tidak. Karena dia dan teman – temannya mempunyai niatan yang Ikhlas (tidak ada tekanan) untuk membantu program dari Lapas tentang Kemandirian dan menerima hukuman dari apa yang telah diperbuatnya pada masa lalu.

Advertisement

“Sebelum saya dan kawan-kawan terjun langsung ke pertanian program kemandirian ini, kami mengikuti Sidang TTP dulu yakni sidang pengamat Pemasyarakatan, disidang itu, kami sudah berjanji atau berikrar untuk tidak melakukan hal-hal yang diluar aturan dari Lapas, Jadi kami kami sendiri tidak ada niatan untuk melarikan diri atau melakukan hal yang tidak seharusnya kami lakukan,” ungkap Daniel mengakhiri wawancaranya.

Tampak di Lokasi Ke 15 warga binaan, bekerja membersihkan rerumbunan pohon dan rerumputan yang tumbuh menjulang tinggi di area tanah milik Mitra Tani yang akan di jadikan lahan penanaman kedelai sarana Lapas Kelas II A Jember dan disaat istirahat mereka makan bersama yang telah disediakan Lapas dan bercanda gurau namun tetap dalam pengawasan petugas lapas. (Bud/yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas