Jember

Rumah Terendam Banjir, Keluarga Bupati Jember Mengungsi ke Lantai 2

Diterbitkan

-

Rumah Terendam Banjir, Keluarga Bupati Jember Mengungsi ke Lantai 2

Memontum Jember – Penyebab meluapnya aliran Sungai Kali Jompo, Senin (17/01/2022) sejak pukul 18.00, karena curah hujan tinggi di lereng Gunung Argopuro dan Gunung Pasang. Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di kawasan Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi (Sebelumnya tertulis Desa Slawu, Kecamatan Patrang, red) sejak pukul 15.00.

Kenaikan debit air berlangsung cepat, laporan dari TRC BPBD Jember terpantau ketinggian air mencapai 2 meter. Terkait dampak dari luapan air Sungai Kali Jompo itu, menyebabkan pemukiman warga di sejumlah titik wilayah di Kecamatan Kaliwates terdampak banjir. Diantaranya, Jalan Bromo, Jalan Kertanegara (belakang Rumah Makan Lumintu) dan Jalan Sentot Prawirodirjo (belakang Hotel Aston).

Selain itu, juga diketahui rumah pribadi Bupati Jember, Hendy Siswanto di Jalan Sultan Agung, Lingkungan Kampung Ledok, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, juga terendam banjir setinggi 2 meter. Saat dikonfirmasi di rumahnya, Bupati Hendy mengatakan, terkait dampak banjir hampir terjadi di beberapa wilayah, khususnya Kecamatan Kaliwates.

“Termasuk rumah saya juga terdampak. Dan ini memang banjir tahunan dan rumah saya juga mesti terdampak,” kata Bupati Hendy saat meninjau banjir di rumahnya.

Advertisement

Banjir tersebut, lanjut Bupati Hendy, karena curah hujan tinggi yang berasal dari wilayah atas. “Dari Gunung Pasang, yang jelas dari kaki Gunung Argopuro. Dan ini bukan banjir bandang, namun karena intensitas air yang cukup tinggi (luapan aliran Sungai Kali Jompo),” ujarnya.

Sebelumnya, terkait dampak banjir, kata Hendy, tidak hanya berdampak pada rumahnya saja. “Tingginya air tadi setinggi dada saya. Sebelumnya sempat dua meteran. Tetangga saya di belakang rumah, tenggelam semua itu rumahnya. Ada sekitar 30 rumah tenggelam,” ucapnya.

Namun demikian, kata Hendy, terkait banjir yang juga berdampak di rumahnya, sudah dilakukan pemetaan wilayah agar dampaknya tidak meluas. “Biasanya kalau sudah banjir setinggi ini, tidak ada banjir lagi berikutnya,” ujar Hendy.

Baca juga :

Advertisement

Hendy juga menyampaikan, terkait dampak banjir baik di rumahnya maupun rumah warga, sementara juga ada 4 rumah yang pemiliknya harus mengungsi. “Khawatir berdampak atau mengkhawatirkan, jadi mengungsi dahulu. Tapi ini sudah mulai surut. Nanti mereka kembali lagi. Khusus keluarga saya, sementara ke lantai 2,” ujarnya.

Terpisah, Kepala BPBD Jember, Sigit Akbari mengatakan bahwa untuk data sementara dari TRC BPBD Jember, ada beberapa sungai yang meluap. “Yakni di aliran Sungai kawasan (Kelurahan) Jumerto. Tadi juga naik dua meteran. Kemudian sekitar kawasan Sungai (Jalan) Bromo, tadi air juga naik dan keruh,” kata Sigit.

Kemudian, di kawasan Jembatan Semangir, Kelurahan Mangli menjadi pantauan TRC BPBD Jember. “Tapi masih aman meskipun sempat banjir sebentar. Total ada 6 titik lokasi banjir dari data TRC BPBD Jember, sementara ini. Yang meluber di aliran Sungai Kali Jompo ini,” ujarnya.

Terkait banjir di rumah Bupati Jember, Sigit menambahkan juga menjadi langganan. “Juga menjadi indikator jika (rumah bupati) banjir. Maka (pemukiman) di belakangnya juga tergenang,” sambungnya.

Ditanya soal data rumah terendam atau terdampak banjir, pihaknya masih melakukan pendataan. “Masih pendataan, ada jembatan putus juga, jalan tergerus infonya masih kami telusuri. Juga ada warga yang terisolir karena jembatan putus itu. Masih kami data,” ujarnya lagi.

Advertisement

Pantauan di lokasi rumah Bupati Jember Hendy Siswanto, untuk dampak banjir saat ini air dikuras dan disedot menggunakan alkon koordinasi antara TRC BPBD Jember, relawan, Petugas Damkar dan Penyelamatan Pemkab Jember. (rio/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas