Pemerintahan

Pasokan Listrik Kabupaten Jember Berlebih, Unej Bantu Survei

Diterbitkan

-

Manajer perencanaan PT PLN Distribusi Jawa Timur saat rapat di ruang perencanaan. (ist)

Memontum Jember – Pasokan listrik di Kabupaten Jember khususnya mengalami kelebihan, sedangkan pasokan listrik untuk Jawa Timur hampir 2000 MW lebih.

Sebagian dikirim ke Jawa Tengah dan Bali, untuk itu pihak Universitas Negeri Jember (Unej) membantu PLN melakukan survei.

Penyataan itu disampaikan oleh Manajer Perencanaan PT. PLN Distribusi Jawa Timur Hadi Saputra di ruang rapat bidang perencanaan, Rabu (12/6/2019) kemarin.

Menurutnya, keberadaan listrik Kabupaten Jember disupport beberapa Gardu Induk, jadi untuk pasokan listrik tergolong aman, namun dari sisi rasio elektrifikasi, penggunaan listrik di tarif rumah tangga (R1) masih rendah.

Advertisement

“Masih rendahnya ini ada dua, apakah memang masih ada desa yang belum berlistrik?, yang belum kita kejar sampai ke gunung-gunung atau memang dari perkampungan atau orang sudah nikmati listrik namun dia menyalur, atau dia menggunakan tarif diluar tarif ‘R 1, dengan keamanan rasio elektrifikasi (RE) 90%, ” terangnya

Hadi Saputra juga menegaskan, akan memenuhi pasokan penggunaan listrik untuk masyarakat dengan menekan rasio serendah-rendahnya, jika hasil rasio yang ditemukan 85 % maka yang 15 % akan kami sediakan segera.

“Rasionya kita tidak harus melihat seratus persen, yang paling penting kita melihatnya bahwa, semua masyarakat, semua warga, itu bisa mendapatkan listrik, itu yang paling penting buat kita, ” tegasnya.

Dilihat dari data RE Bulan Februari 2019 diketahui Kabupaten Jember 87,56%, Probolinggo 86,13%, Situbondo 76,19% dan Kabupaten Bondowoso 73,52%, dengan urgensi kebutuhan updating dan validasi data yang akurat dan aktual.

Advertisement

Diketahui Universitas Jember mendelegasikan proyeksi ini pada tim Fakultas Teknik yang di ketuai Triwahju Hardianto yang akan menurunkan tim survei sebanyak 150 orang, yang akan tersebar di empat Kabupaten diataranya adalah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember.

“Targetnya 6 bulan dengan asumsi 2 bulan koordinasi, 2 bulan Survei dan 2 bulan melakukan analisa data dan desiminasi hasil pekerjaan yang akan dilaporkan kepada PLN Distribusi Jawa Timur,” tegasnya.

Sementara Triwahju Hardianto dikonfirmasi Memontum.com berharap, dengan hasil survei, Fakultas Teknik dapat memberikan kontribusi kepada Stakeholder utamanya bagi PLN Distribusi Jawa Timur, untuk dapat menggali informasi data yang akurat dan dan aktual. (gik/yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas