Kabar Desa

Bumdes Gunung Mulia, Launching Tari Perang Sadeng, Icon Grenden

Diterbitkan

-

Mohammad Solikin Direktur utama Bumdes Gunung Mulia. (tog)
Mohammad Solikin Direktur utama Bumdes Gunung Mulia. (tog)

Jember, Memontum – Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes) Gunung Mulia Desa Grenden, Kecamatan Puger Kabupaten Jember, Sabtu (1 1/1/2020) malam, melaunching tari Perang Sadeng di depan kantor Bumdes Gunung mulia yang berada di jalan raya Puger, sebagai tari khas atau Icon yang dimiliki Desa Grenden.

Sebelum launching, terlihat ada beberapa rangkaian acara ada Lomba memasak makanan tradisional khas Grenden memperebutkan piala bergilir Kepala Desa (Kades) Grenden.

Tari Perang Sadeng yang diperagakan warga desa Grenden. (tog)

Tari Perang Sadeng yang diperagakan warga desa Grenden. (tog)

Kepala Desa Puger Suyono dalam sambutannya mengatakan, acara tersebut merupakan acara puncak atas kerja keras Bumdes Gunung Mulia yang bekerjasama dengan pemerintahan Desa (Pemdes) grenden.

“Dengan adanya kepedulian instansi yang ada di desa ini, diharapkan tercipta suatu iklim ekonomi di Desa grenden sehingga UMKM yang selama ini jadi program atau Visi dan Misi dapat terlaksana dengan baik, ” ujar Suyono.

Sebelumnya lanjut Suyono, kurang lebih satu bulan ini Pemdes bersama Bumde menyelenggarakan pasar sore sehingga masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk menikmati kuliner yang ada di Desa grenden, jangan sampai keluar daerah karena di desa Grenden sendiri sudah ada.

Advertisement

“Berbagai menu kuliner, produk UMKM binaan Bumdes Gunung mulia disediakan mulaim sore hingga malam hari, seakan memanjakan para konsumen yang ada di Desa Grenden khususnya dan Kecamatan Puger pada umumnya, ” ungkapnya.

Terkait Launching tari perang sadeng terang Suryono, ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri masyarakat grenden khususnya Pemdes Grenden pasalnya tarian ini menceritakan asal usul atau cikal bakal Desa Grenden.

Diketahui dalam sejarah bahwa di desa Grenden pernah ada suatu kerajaan yakni kerajaan Sadeng, yang terletak di sekitar muara sungai Bedadung.

“Tarian ini menceritakan hancurnya kerajaan Sadeng setelah diserbu pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Maha patih Gajah Mada dengan nama Expedisi Perang sadeng, yang menyebabkan kerajaan Sadeng mengalami kekalahan, ini harapan kita bersama agar budaya yang kita angkat menjadi Lestari dan Abadi, ” harapnya.

Advertisement

Setelah sambutan Kades Grenden dilanjutkan penyerahan tropi bergilir Kades Grenden lomba memasak masakan Tradisional yang dipandu Direktur Utama Bumdes Gunung Mulia Muhammad Solikin.

Pria yang akrab disapa Solikin menjelaskan bahwa lomba diikuti 13 team dari berbagai elemen Masyarakat mulai dari perwakilan PKK,perwakilan perangkat desa, perwakilan Posyandu sampai perwakilan karang Taruna.

“Untuk Juara 1 TIM Tunas Cenil dari dusun krajan 1, juara 2 TIM Gang semut dan juara 3 Tim Karangsono A, pemenang berhak mendapat uang pembinaan dan Piagam, bukan hanya lomba semata namun lomba ini bertujuan untuk mengali potensi-potensi yang ada di Desa grenden, kita berharap lomba memasak ini nantinya akan menjadi wirausaha baru, ” harapnya.

Untuk sumber anggaran pada kegiatan ini sambung Solikin, kami mengunakan anggaran dan program kerja di Bumdes Tahun 2019/2020. Sumber anggaran di Bumdes itu adalah dari Dana Desa, penyertaan modal dari Bumdes.

Advertisement

“Kenapa kami berani mengangkat, karena namanya asset kekayaan itu tidak hanya berupa material tapi nilai-nilai Budaya, nilai tradisi adat istiadat. Tradisi itu juga merupakan suatu aset yang perlu kita angkat di desa Grenden,” pungkasnya. (tog/yud/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas