Pemerintahan

Bupati Jember : Larung Sesaji Puger itu Sejarah

Diterbitkan

-

Bupati Jember Larung Sesaji Puger itu Sejarah

Jember, Memontum – Setiap daerah mempunyai cara tersendiri dalam mewujudkan rasa sukur terhadap Tuhan yang maha kuasa atas berkah alam dan keselamatan.

Seperti halnya dilakukan warga yang bekerja sehari – hari bekerja sebagai nelayan yang ada di dua desa yaitu Desa Puger Wetan dan Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten jember.

Masyarakat nelayan di dua desa ini setiap bulan Muharrom (Suro : Jawa–red) mewujudkanmya dalam bentuk larung sesaji grebek suro atau yang sering disebut petik laut sabtu (14/9/2019) siang.

Dalam acara itu hadir bupati Jember Dr Hj Faida MMR untuk memberikan restu pada rangkaiaan acara larung sesaji, sebuah kehormatan tertinggi pada acara tersebut.

Advertisement

Faida mengatakan bahwa kegiatan grebek suro ini sudah menjadi tradisi bertahun tahun, namun ada yang beda kali ini, dimana kegiatan ini bisa menyatukan masyarakat 2 desa yakni Puger Wetan dan Puger Kulon

“Karena biasanya mereka menyelenggarakan larung sesaji sendiri – sendiri tapi sekarang bersama sama,” ujarnya.

Menurut Faida tujuannya tidak jauh berbeda, karena rangkaian kegiatan ini dimulai dengan semaan Alquran, doa bersama dan puncaknya yaitu kegiatan larung sesaji dengan tujuan memohon perlindungan kepada Allah SWT agar selalu di beri keselamatan dan mendapat rejeki barokah.

Bupati juga merasa senang karena antusiasme masyarakat yang tinggi, dan karena kegiatan ini juga di inisiasi oleh masyarakat dan semua menggunakan pakaian adat.

Advertisement

“Karena memang sejarah di wilayah puger ini dulunya ada kerajaan sehingga budaya mataraman disini masih sangat kuat,” terang Bupati perempuan Pertama ini. (bud/yud/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas