Jempolan

Keterbatasan Guru Difabel Pantang Menyerah

Diterbitkan

-

Fian Imuniastun saat mendidik anak didiknya di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sumbersari. (gik)

Jember, Memontum – Keterbatasan fisik (Difabel) seorang guru muda, tidak pantang menyerah untuk membuat anak didiknya menjadi orang yang berguna, kalimat itu yang di sampaikan seorang guru sekolah Luar Biasa (SLB) yang terletak di Kelurahan Kebosari kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember bernama Fian Imuniatun.

Guru perempuan yang berumur 35 tahun ini tetap gigih dan sabar dalam menghadapi anak didiknya disaat mengajar anak-anak didiknya penderita Autisme, sepertinya seorang guru ini mengabdian hidupnya, saat dijumpai sejumlah wartawan di Sekolah yang terletak di Jalan Letjen Suprapto ini.

Fian sendiri mulai mengajar sejak tahun 2011 Silam, namun dia tidak sedikitpun mengeluh meskipun hanya mendapat upah sebesar Rp 400 ribu perbulan.

Tidak hanya itu, dengan kaki palsu dan tangan tidak sempurna tidak sedikitpun mengurangi semangat guru untuk menyalurkan ilmunya kepada anak didiknya, terlihat dengan kasih sayang dan sabar dia mengajar anak didiknya yang autisme membaca dan menulis.

Advertisement

Fian, berharap keterbatasan dan kemampuan anak didiknya, bisa mandiri mandiri dan bisa baca tulis.

Menurut Informasi yang di dapat memontum.com di sekolah yakni kepala sekolah SLB Evi Nur Rohmah Senin (25/11/2019) sianh mengatakan, Fian dengan segala keterbatasan fisiknya dikenal memiliki dedikasi yang tinggi dan disiplin dan itu Ia tanamkan kepada para anak didiknya di sekolah.

“Momentum hari guru nasional yang diperingati setiap 25 Nofember ini, Fian Imuniatun menyelipkan harapaan untuk kesejahteraan para guru, yang telah banyak memberikan konstribusi mencerdaskan generasi penerus bangsa,” kata kepala sekolah yang akrab di sapa Evi tersebut. (gik/yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas