Pemerintahan

Pasca Ambruknya Ruko Jompo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa Tinjau Lokasi

Diterbitkan

-

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa didampingi Bupati Jember dr Hj Faida MMR dan Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin saat meninjau lokasi bencana. (tog)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa didampingi Bupati Jember dr Hj Faida MMR dan Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin saat meninjau lokasi bencana. (tog)

Jember, Memontum – Pasca kejadian Ambruknya 10 ruko Jompo yang terjadi Senin pagi sekitar 04.30, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawangsa didampingi Bupati Jember dr Hj Faida MMr dan Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin, Selasa ( 3/2/2020) sekitar pukul 01.00, meninjau langsung lokasi bencana yang ada di bantaran sungai “ kalijompo” tepatnya di jalan raya sultan agung kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.

Kedatangan Gubernur bertujuan tersebut untuk memastikan kebutuhan dan bantuan yang akan diberikan pada Pemerintah Kabupaten Jember, untuk percepatan pembongkaran Ruko yang terdampak longsor dan pembersihan puing – puing bangunan yang berada di badan sungai kaliJompo agar tidak terjadi resiko yang lebih besar, mengingat di musim penghujan dan cuaca ekstrim saat ini, sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar bantaran sungai.

Khofifah mengatakan, rombongan dari Pemerintah Propensi Jawa timur terdiri dari Bina Marga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kita lakukan koordinasi secara serempak, seiring dengan dampak banjir yang cukup banyak yakni sejumlah 1500 KK,” ujarnya.

Advertisement

Sementara, untuk logistic tanggap darurat banjir Gubernur Perempuan ini menerangkan, pihaknya telah menyediakan seperti Bronjong dan pada saat yang bersamaan ada permintaan dari PDAM Jember, terkait penyempitan pipa besar milik PDAM yang mengalirkan ke 3000 pelanggan yang ada kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates.

“Kita akan menghitung kebutuhan untuk percepatan, supaya seiring dengan ihtiar percepatan pembongkaran dan pembersihan apa yang sudah dilakukan semuanya, seiring tanggap darurat bagi Masyarakat yang terdampak dilakukan layanan,” terang Khofifah.

Bupati Jember dr Hj Faida MMR mendampingi Gubernur menjelaskan, bangunan yang terdampak ada 10 banguna ruko dan beberapa ruko yang masih berdiri diareal, berpotensi ambruk yang rencananya akan dirobohkan dan soal teknis pihaknya mengatakan bahwa telah berunding dengan Pusat dan Tim dari Propensi Jawa Timur.

”Teknisnya yakni merobohkan bangunan ruko mulai dari ruko nomor 11 sampai ke ruko 31 kearah jalan raya, namun demikian masih ada resiko pada pelaksanaannya, bisa roboh kebadan sungai dan 9 rumah penduduk diseberang yang posisi dibawah, ” jelasnya.

Advertisement

Sejumlah alat berat telah di sediakan atau sudah berada di Jember seperti eksafator sebanyak 3 unit dan Briker (alat pemecah batu) sebanyak 2 unit 1 Briker dari kabupaten jember 1 unit dan dari propensi 1 unit serta 1 unit Crein dari pusat, untuk mengangkat puing – puing bangunan keatas, namun sebelum merobohkan kata Bupati, terlebih dahulu pihaknya focus pada penyelesaian pembersihan reruntuhan.

Diketahui, sejak pagi pemerintah kabupaten Jember telah menurunkan 5 alat berat yang bekerja sejak pagi hingga pukul 22.00 dan untuk mempercepat pengakutan bongkahan bangunan reruntuhan yang sudah di pecah – pecah dan menaikan sisa bangunan yang ada di badan sungai Jompo dengan menggunakan Dump truk sejumlah 6 Unit.

“Hari ini kita harus melakukan proses percepatan untuk pembongkaran dan pembersihan puing -puing bangunan yang berada di palung sungai kalijompo dan akhirnya jalan raya sultan agung ini harus ditutup sementara sampai proses pembersihan dan pembongkaran selesai, ” paparnya.

Bupati perempuan pertama di kabupaten Jember mengatakan, Proses penyelesaian bisa dilakukan dengan integrative antara Tim dari Pemkab Jember dan Tim dari Pemprop Jatim serta Pusat, karena kewenangan yang berbeda diantaranya bangunan ruko dalam kewenangan Pemkab jember sementara sungai dalam kewenangan Pemprop jatim dan jalan Nasional adalah kewenangan Pusat.

Advertisement

“Proses untuk mengkoordinasikan ini harus dilakukan karena tidak ada masalah sama sekali, sehingga masyarakat Jember bisa memberikan pemakluman dan jalan sultan agung ini untuk sementara untuk ditutup untuk menjaga keamanan dan semua ini sudah dikoordinasikan dengan polres dan Pemprop, ” tuturnya.

BACA : Pertokoan Jompo Ambruk, Wewenang Penanggulangan Siapa?

Sementara itu Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin mengatakan terkait bencana Ambruknya ruko Jompo pihaknya berupaya merespon cepat dengan melakukan langkah antisipatif terkait keamanan bersama Polri dan satpol PP kabupaten Jember, terutama dengan kedatangan warga untuk melihat dari dekat peristiwa dan membantu evakuasi

“Hingga saat ini, warga terus berdatangan setelah informasi ambruknya Ruko di sini viral di media sosial, meski begitu, warga tetap diimbau tidak terlalu dekat dengan lokasi guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dan untuk pengamanan lokasi kita mengirimkan 200 personil di bantu unsur masyarakat yakni komunitas radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI),” urai La Ode. (tog/yud/oso)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas