Pemerintahan

Pasca Banjir Bandang, Perhutani KPH Jember Bentuk Tim Pelaksana Operasi

Diterbitkan

-

Pasca Banjir Bandang, Perhutani KPH Jember Bentuk Tim Pelaksana Operasi

Jember, Memontum – Terkait kejadian banjir bandang di kabupaten Jember pada Sabtu 1 Februari 2020 Kemaren, Kepala Perum Perhutani KPH Jember Rukman Supriyatna membentuk Tim pelaksana Operasi untuk melakukan tanggap darurat terhadap bencana alam, di Desa Kelungkung kecamatan Sukorambi kabupaten Jember, Senin (3/2/2020) siang.

Rukman mengatakan, Tim Pelaksana Operasi terbagi menjadi tiga tim yang terdiri dari 50 petugas perhutani dan satu Koordinator Tim dan Perhutani mempercayakan atau menugaskan Wakil ADM sub selatan Ahmad Faisal.

“Tim pertama penanganan banjirnya, Tim kedua adalah Identifikasi hulu dan tim ketiga terkait pasca bencana, terkait penanganan banjirnya mengindentifikasi seberapa besar dampaknya pada Masyarakat, terkait hal itu kita berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri, ” ujarnya, saat di konfirmasi di kantornya.

Tim Identiifikasi hulu Kata Rukman, setelah melakukan penelusuran dilapangan dengan mengunakan Droon, melihat penyebab banjir bandang berdasarkan citra satelit dan hutan yang ada dihulu tegakkanya masih bagus.

Advertisement

“Alhamdulillah, kondisi tegakan hutan masih bagus, jadi banjir kemaren betul –betul karena Curah hujan yang tinggi, ” katanya.

Sedangkan tim pasca bencana lanjut Rukman, tim ini difokuskan menangulangi pasca bencana seperti menyalurkan Logistik dan obat – obatan yang tentunya bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten, TNI, Polri, BPBD, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pihak lainnya yang berkompenten serta relawan

“Seperti kemarin ada akses jalan yang terputus, Tim Pasca bencana bersiergi dengan TNI, Polri, BPBD dan Lainya membuat jalan alternative, pemasangan bronjong agar jalan putusnya dengan agar tidak melebar,” terangnya.

Rukman menjelaskan, Perhutani ke depan akan melakukan pertama untuk Warning system (peringatan dini) yang akan ditugaskan kepada PKBH yang berada pos pantau di hulu dan kedua membentuk tim tanggap darurat bencana yang terlatih oleh sebab itu pihaknya bekerjasama bersama BPBD, untuk bisa melatih.

Advertisement

“Sinergitas di Kabupaten Jember ini sangat baik saya, pasalnya kecepatan Informasi dari mulai adanya air sungai naik sehingga evakuasi masyarakat di sekitar sungai untuk meminimalisir adanya korban tepat pada waktunya, Alhamdulillah kejadian ini tidak memakan korban jiwa, ” tandasnya.

Sementara wakil ADM Jember Sub selatan sebagai wakil ADM Korkamn Ahmad Faizal mengatakan pihaknya bersama TNI, Polri dan BKSDA, akan memantau dan pengecekan secara langsung kondisi aliran sungai dari Hulu ke Hilirnya Sungai Kali Jompo yang di ketahui hulunya ada 2 yakni sungai kemiri dan sungai kelungkung.

“Bencana banjir kemarin hulunya adalah sungai Kelungkung dan kami besuk akan bersinergi dengan Polri dan TNI serta BKSDA, kenapa kita harus berkoordinasi dengan BKSDA sebab dibawahnya hulu ada Hutan Lindung, dibawahnya lagi ada hutan Produksi dan dibawahnya lagi kekuasan PTPN (Perkebunan), Estimasi jarak antara hilir ke hulu paling cepat butuh waktu 4 jam, ” pungkasnya. (tog/yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas