Pemerintahan

Pemdes Wajib Lindungi Buruh Migran

Diterbitkan

-

Bupati Jember dr Hj Faida Mmr melihat hasil karya buruh migran di Desa Dukuh Dempok. (ist)
Bupati Jember dr Hj Faida Mmr melihat hasil karya buruh migran di Desa Dukuh Dempok. (ist)

Jember, memontum – Dalam upaya memberikan perlindungan kepada pekerja (Buruh) migran atau Desbumi (Desa Buruh Migran) yang ada di desa, pemerintah Desa diharapkan untuk terlibat, demikian disampaikan Bupati Jember dr Hj Faida MMr dalam sambutannya saat melihat kegiatan mantan Buruh Migran di Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, Kamis (21/11/2019) pagi.

Bupati menyampaikan, Dukuh Dempok merupakan salah satu desa dari 248 desa yang ada di Kabupaten Jember yang mempunyai unggulan, karena disini banyak komunitas dari buruh migran, sehingga kepala Desa mengambil inisiatif untuk membuat Perdes (peraturan Desa) tentang buruh migran, untuk mengantisipasi adanya warga di desanya menjadi pekerja buruh migran yang Ilegal.

“Karena Desa, merupakan pangkal dari baik buruknya, sukses atau tidaknya warga yang menjadi buruh migran, sebab ini merupakan wujud dan komitmen kita semua, untuk memberikan perlindungan dan juga semakin dekat dengan masyarakat,” ujarnya.

Dengan adanya perhatian dari kepala desa Lanjut Bupati perempuan pertama di kabupaten Jember ini, Desbumi diresmikan pemerintah pusat yakni dalam bentuk program Desmigratif dari Kementrian Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (KemenakerTrans) Republik Indonesia dan Inisiatif Desa Dukuh Dempok tersebut mendapat apresiasi dari Perserikatan bangsa bangsa (PBB).

Advertisement

“Kepala Desa kemarin juga diundang untuk mempresentasikan perihal buruh migran di Jenewa Swiss, oleh karenanya walau menjadi buruh migran masyarakat bukan karena keterpaksaan, tetapi karena kebebasan mengambil jalan hidup, ” lanjutnya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, oleh karena itu pemerintah Daerah akan membuat peratutan, yang pertama membuka peluang lapangan kerja di dalam Kabupaten lebih banyak, untuk kedua memberi kesempatan dengan pelatihan – pelatihan bagi tenaga kerja migran, ketiga memberi fasilitas untuk permodalan serta pendampingan buruh migran dan ke empat membantu pemasaran.

“Seperti, kalau disini ibu – ibu senang bikin batik, produk produk UMKM dan minuman – minuman sehat, nanti kita upayakan menjadi minuman resmi dalam kegiatan – kegiatan pemerintahan dan kegiatan masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga akan mendorong agar buruh Migran mendapatkan bantuan yang bisa dimanfaatkan seperti mesin jahit, untuk menyiapkan produk produk peralatan ibadah, karena di Jember sudah kita siapkan embarkasi umrah dan haji.

Advertisement

“Sehingga nantinya masyarakat menjadi Pusat bagian penting dari pusat ekonomi rakyat,” kata Bupati.

Desbumi ini Sambung Bupati, hadir sangat efektif, karena tidak ada seorangpun yang pergi menjadi buruh migran tanpa pantauan desa maka dari itu Desbumi dan Desmigratif di desa akan kita kembangkan pada desa desa lainnya, prioritasnya pada desa kantong – kantong buruh migran, karena pengawalan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terlalu jauh.

Diketahui terang Bupati, berkat kerja keras khususnya masyarakat buruh migran yang ada di desa Dukuh dempok dengan kegiatan – kegiatan yang ada kaitannya dengan buruh migran, suaranya mengaung sampai Jakarta bahkan sampai Jenewa Swiis di forum HAM Internasional.

“Itu semua berkat kerja keras buruh migrant dan pemerintah Kabupaten Jember serta Masyarakat,” pungkas Faida. (Tog/Yud/oso)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas