Kabar Desa

Pengambilan Stempel Sejumlah RT/RW di Desa Tamansari “Timbulkan Tanda Tanya”

Diterbitkan

-

Sejumlah RT saat diwawancarai Memontum.com di salah satu rumah RT. (rir)
Sejumlah RT saat diwawancarai Memontum.com di salah satu rumah RT. (rir)

Kinerja Pelayanan Terganggu?

Memontum Jember – Penarikan stempel dan buku rekening beberapa ketua RT/RW yang berada di Dusun Gondosari Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember tanpa alasan dan tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu, menimbulkan keresahan dan tanda tanya besar.

Penarikan itu disebut-sebut saksi, dilakukan aparat desa mengatasnamakan pemerintah desa (Pemdes).

Mereka (ketua RT/RW) menilai dengan ditariknya stempel, secara otomatis akan mengganggu kinerja pelayanan kepada masyarakat. Selain itu hal ini bisa menimbulkan kecurigaan yang bermacam-macam, semisal dugaan akan adanya pergantian ketua RT/RW.

Salah satunya Ketua RT 03 RW 23 Dusun Gondosari Sunoko mengaku, sudah sebulan lebih tidak lagi memegang stempel RT, karena telah diminta pihak aparat desa untuk di kumpulkan dengan tanpa alasan.

Advertisement

“Saya disuruh ngumpulkan, ya saya kumpulkan, saya gak tahu untuk apa tapi kok belum dikembalikan, yang nyuruh ngumpulkan pak bayan, ” terang Sunoko.

Akibat penarikan stempel itu, kata Sunoko, pihaknya tidak bisa lagi bekerja dengan maksimal, sehingga pelayanan masyarakat terganggu, seperti ketika warga hendak mengurus surat – surat atau kepentingan lainnya yang berhubungan dengan RT.

“Pastinya warga kan mengurus surat atau kepentingan lainya yang membutuhkan surat pengantar RT harus melalui dirinya terlebih dahulu sebagai pejabat pemangku wilayah di tingkat RT,” katanya.

Dia berharap, stempel RT yang kini telah beralih ke tangan pihak lain segera dikembalikan, karena stempel tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka melayani masyarakat.

Advertisement

“Gimana terus memberi stempel untuk pelayanan kalau stempelnya gak ada,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Sukarno Sastro Ketua RT 04 RW 22 Dusun Gondosari Desa Tamansari. Pihaknya mengaku hanya butuh kepastian dan kejelasan terkait penarikan stempel ini.

“Kalau masalah jabatan RT saya gak seberapa masalah, yang saya minta itu kepastian, apa diganti atau tidak.Kalau ada kepastian kan enak gitu lho,” ujar Sukarno.

Jika memang ada pergantian ketua RT lanjut Sukarno, pihaknya mengatakan rela gak apa-apa, namun harus ada konfirmasi pemberhentian terlebih dahulu.

Advertisement

Dia mengaku memang mendengar isu akan adanya pergantian RT/RW di Dusun Gondosari. Informasi itu ia dengar dari Staf Desa dan Anggota BPD, (hanya Sukarno tidak menyebut nama) saat dipanggil menghadap kedua Pejabat Desa.

“Bahwasannya saya (Sukarno), sudah dicoret diganti dengan yang baru itu, katanya salah satu staf desa dan BPD itu, langsung bicara sama saya, memanggil saya, kamu sudah di ganti, gantinya ini,” ujar Sukarno.

“Saya butuh kepastiannya, tidak menggantung seperti sekarang ini, kalau diberhentikan ya diberhentikan saja, namun harus ada surat pemberhentian,” imbuhnya.

Terkait dengan permasalahan itu Kepala Desa Tamansari Sugiarto saat hendak dikonfirmasi memontum.com di kantornya, sedang tidak ada di kantor dan dihubungi melalui telepon seluler maupun WhatsApp belum memberi jawaban.

Advertisement

“Pak Kades sedang ada rapat di Kantor Kecamatan Wuluhan,” kata salah satu Staf Desa. (bud/yud/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas