Jember

Tantangan Kekinian untuk Membumikan Pancasila

Diterbitkan

-

Pemerintah saat ini terus berupaya agar Pancasila sebagai ideologi dapat diterima dipikiran kalangan milenial.

Memontum Jember – Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Pancasila.

Saat ini ideologi bangsa dalam kondisi terancam oleh berbagai ideologi transnasional yang berusaha masuk untuk menghapus paham Pancasila dari bumi Nusantara.

Baca juga:

    Saat ini pemerintahan di era reformasi berusaha membumikan Pancasila seperti di era orde sebelumnya. Seperti yang disampaikan oleh anggota Komisi II DPR RI, Aminurohman, seusai sosialisasi empat pilar di Jember.

    ”Di era rezim orde baru Pancasila sudah membumi tapi ada aspek-aspek lain yang tidak tepat juga, semuanya diukur dari satu sudut pandang saja,” katanya.

    Advertisement

    Pemerintah saat ini terus berupaya agar Pancasila sebagai ideologi dapat diterima dipikiran kalangan milenial.

    “Pemerintah era reformasi saat ini, bagaimana Pancasila menjadi bagaian yang dipahami secara utuh oleh generasinya terutama di kalangan millennial, dapat terlibat secara langsung sehingga mudah untuk memahaminya,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Amin mengatakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus berusaha membuat berbagai program strategis untuk disosialisasikan di seluruh Indonesia.

    ”BPIP sedang merumuskan program-program strategisnya untuk disosialisasikan di seluruh lapisan melalui pemerintah propinsi hingga kabupaten/kota, kebetulan saya terlibat membahas RUU nya,” katanya.

    Advertisement

    Sementara menurut Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Jember, Zamroni Ulfa, membumikan Pancasila bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana, Senin (31/05).

    ”Menurut saya bisa di mulai dari hal kecil dan sederhana, dengan memakai pakaian adat, alat musik tradisional hingga makanan pun bisa sebagai salah satu cara untuk membumikan Pancasila di Indonesia,” katanya.

    Lebih lanjut menurut pria berprofesi pengusaha itu, dengan keanekaragaman sosial budaya, suku dan adat istiadat dalam kebhineka tunggalikaan yang sangat kuat kepada bangsa Indonesia.

    ”Pancasila bukan hanya sebagai slogan tapi harus dipraktekkan. Apalagi di era sekarang ini, dunia teknologi media sosial sudah begitu maju, tidak ada kata untuk tidak bisa membuat Pancasila sebagai landasan kita sebagai warga negara Indonensia,” tegas Zamroni Ulfa. (rio/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Trending

    Lewat ke baris perkakas