Pemerintahan

Warga Bersama 2 Dinas SDA, Benahi Tangkis Sungai Tanggul Paseban

Diterbitkan

-

Eskafator dan warga benahi tangkis yang retak. (bud)
Eskafator dan warga benahi tangkis yang retak. (bud)

Jember, Memontum – Warga paseban dan tenaga kerja dari Sumber daya alam (SDA) atau biasa disebut Dinas Pengairan Kecamatan Kencong dan Gumukmas serta 2 unit Eskafator, dikerahkan dalam rangka penanganan pengembalian tangkis kali tanggul yang darurat (hampir) jebol, yang berada di Desa Paseban, beberapa waktu lalu.

Terlihat, dalam penanganan tersebut, warga yang bersama Babinsa dari desa setempat Serka Mustain dari Koramil Kencong dan tenaga kerja SDA Kencong, bahu membahu bergotong royong demi pengembalian tangkis sungai, mereka mengisi ribuan karung ( karung Plastik) dengan tanah dan juga jumbo bag yang gunanya untuk menimbun bantaran dan tangkis.

“Penanganan tangkis darurat sungai tanggul hilir yang ada di desa Paseban, direncanakan di tutup kembali dengan tujuan agar tangkis sungai tidak longsor, ketinggiannya hingga ke bawah, sekitar 6 meter dan panjangnya mencapai 117mtr,” ujar Kepala SDA Kencong Hery Prasetyo saat di konfirmasi memontum.com dilokasi, Rabu (18/3/2020) siang.

“Dan dalam pengerjaannya, dari SDA Gumukmas dan SDA Kencong serta warga yang sudah kita sosialisasikan ke desa dan sanggup menghadirkan 100 warga perhari,” imbuh kepala SDA Kencong yang akrab disapa Hery ini.

Advertisement

Hery mengatakan, dalam pengerjaan tangkis yang darurat itu, berdasarkan kesepakatan Bupati Jember dr Hj Faida MMtr dan Gubernur Jatim pekerjaan pengembalian tangkis sungai ditargetkan akan selesai dalam Sepuluh hari atau sampai 21 Maret mendatang.

“Dan ini sudah berlangsung 6 hari, bila belum mencapai target, dalam waktu yang ditentukan, maka akan kita peepanjang,” ungkap Hery.

BACA : Demi Upah Rp 30 ribu, Buruh Tani Desa Paseban “Bertaruh Nyawa” Seberangi Sungai

Sementara itu, Babinsa Desa Paseban Serka Mustain menyampailan, penanganan tangkis untuk meredam kekuatiran warga yang was – was dan takut. Pasalnya tangkis berada tidak jauh dari pemukiman warga diketahui retak, maka dari itu pihaknya mengerahkan warga bergotong royong.

Advertisement

“Untuk warga desa yang membantu SDA (pengairan) per hari sebanyak 100 orang hingga selesai, kebetulan di Desa Paseban ada 3 dusun, jadi nantinya bergiliran dan pengerahan ini kita sudah berkoordonasi dengan desa,” terang Mustain. (bud/yud/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas