Pemerintahan

DPRD Jember Cari Solusi Permasalahan TPA Pakusari

Diterbitkan

-

David Handoko Seto (Kj1)
David Handoko Seto (Kj1)

Jember, Memontum – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember menilai pengelolaan sampah, mengeruk dan menimbunnya dengan sampah baru serta penataan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari tidak benar. Penilian ini berdasarkan pelaksanaan reses sejumlah anggota dewan di TPA tersebut beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto mengatakan, akibat dari menumpuknya sampah dan ditambah lagi persoalan para pekerja yang asal-asalan, diperlukan adanya itikad baik pemerintah bersama DPRD Jember untuk berpikir kreatif dan mencari jalur solusi yang jelas.

“Minggu kemarin kami melakukan pertemuan dengan warga dan kunjungan reses, kami memilih menyoroti persoalan di TPA Pakusari,” kata David, kepada wartawan, Selasa (18/11/2019) siang.

Dari situ, lanjut dia, diperlukan solusi-solusi tepat dalam kontrol manajemen, penanganan profesional dan perluasan lahan untuk bisa mampu menampung tumpukan sampah-sampah tersebut. Karena keberadaannya sudah sangat menggangu kenyamanan, tak terkecuali baunya yang menyengat.

Advertisement

“Karena kalau itu dilakukan, apalagi digarap secara profesional, bisa menjadi potensi luar biasa untuk menambah pendapatan asli daerah kita. Jangan salah, hal itu bisa dilakukan,” terangnya.

Menanggapi itu, pihaknya berjanji akan berkordinasi dengan instansi terkait di pemerintah daerah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup mencari berbagai macam solusi mengatasi persoalan tersebut. Karena, tidak ada cara lain selain melakukan kolaborasi hubungan kerjasama kaitannya areal TPA dan timbunan sampah itu.

“Masalah yang akan menjadi perioritas untuk didorong dalam pembahasan dewan kedepan terkait lahan TPA Pakusari serta operasional Dinas Lingkungan Hidup. Juga penempatan orang-orang sebagai petugas di TPA Pakusari, itu harus orang-orang profesional. Nanti akan kita dorong itu, agar disiapkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, politisi Nasdem tersebut menjelaskan, hal itu terjadi akibat dari penataan dan pengelolaan yang tidak baik, jika ditata dan kelola dengan baik keluhan warga pasti tidak akan terjadi. Apalagi, setiap hari sampah yang masuk ke TPA Pakusari sebanyak 180 ton. Sedangkan, hanya 1 kuintal yang bisa dikelola per harinya.

Advertisement

“Dari sini dibutuhkan itikad baik dari pemerintah. Untuk itu, kedepannya DPRD Jember bersama-sama Pemda siap untuk memasukkan pengelolaan TPA Pakusari dalam perencanaan Pemkab selama 5 tahun ke depan,” pungkasnya. (Kj1/Yud/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas