Jember

Kritisi Jalan Rusak, Warga Sumberejo Jember Tanami Ruas Jalan Sepanjang 50 Meter dengan Padi

Diterbitkan

-

Kritisi Jalan Rusak, Warga Sumberejo Jember Tanami Ruas Jalan Sepanjang 50 Meter dengan Padi

Memontum Jember – Kritisi kondisi jalan beraspal yang rusak di sekitaran Dusun Sumberejo, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, sejumlah warga melakukan aksi yang unik. Yakni, warga menanami jalan yang rusak itu, dengan bibit padi sepanjang kurang lebih 50 meter.

Bentuk kritik tersebut dilakukan, setelah kondisi jalanan penghubung Kecamatan Jenggawan dan Kecamatan Balung, tersebut rusak parah dan tak kunjung diperbaiki. Aksi warga menanam padi di jalanan rusak itu, pun diketahui viral karena diunggah di Medsos. Dalam video itu, terlihat beberapa orang menanam padi, sementara beberapa orang lainnya terlihat hanya berdiri menyaksikan.

Ada juga yang menanam pohon pisang di dekat padi yang ditanam di jalan itu. Bahkan, perekam dalam video sempat meminta tanggapan pengendara yang melintas di jalan tersebut.

Beberapa pengendara, pun memberikan tanggapan yang justru mendukung aksi warga menanam padi tersebut. “Piye Pak, sip yo (bagaimana pak, sip kan)?,” tanya perekam video itu.

Advertisement

Pengendara mobil, pun langsung bereaksi dengan mengacungkan jempol sambil berkata. “Mantap, sip tak dukung,” ujarnya.

Si perekam juga menanyakan warga yang menanam padi itu, tentang apakah rutin membayar pajak. Warga pun mengakui, bahwa mereka rutin bayar pajak. Sehingga, mereka menuntut agar perbaikan jalan segera dilakukan.

Terkait hal itu, Kapolsek Wuluhan, AKP Solekhan Arif, membenarkan kejadian itu. Aksi itu dilakukan karena warga ingin jalan tersebut segera diperbaiki.

“Yang ditanami padi ada sepanjang kurang lebih 50 meter. Karena memang banyak lubang dan jalanannya rusak. Itu sendiri sebagai bentuk protes warga,” kata Arif

Advertisement

Baca juga :

Namun, sambung Arif, pihaknya memberikan pemahaman kepada warga untuk tidak melakukan aksi yang justru mengganggu keamanan dan kenyamanan warga lainnya. Sebab, hampir separuh badan jalan ditanami padi.

“Alhamdulilah, setelah kita berikan pemahaman, warga akhirnya membersihkan tanaman padi itu yang ditanam di jalan,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Jember Hendy Siswanto, saat dikonfirmasi mengaku mengetahui aksi dari warga itu. Namun pihaknya menilai, aksi tersebut seharusnya jangan sampai terjadi.

“Ya, seharusnya jangan begitulah. Masih butuh proses dan waktu untuk perbaikan jalan. Tapi, tahun ini akan diperbaiki semua jalanan rusak di Jember. Kita kan mengikuti regulasi. Jika semua buru-buru malah nanti melanggar hukum bagaimana?” ucap Hendy saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kamis (06/01/2022).

Advertisement

Hendy berharap, warga untuk melakukan kritik dengan cara yang tepat. “Apalagi itu jalan umum kan. Masak ditanami padi. Malah membahayakan jalan. Lakukan kritik dengan cara yang baik dan mungkin bisa berkomunikasi dengan perangkat desa setempat. Tahun ini, semua jalan akan diperbaiki, kita ikuti regulasi dan semuanya (jalan) akan baik,” sambungnya.

Dari pengamatan di sekitar lokasi, salah satu penyebab jalan aspal antar kecamatan itu rusak, diduga akibat setiap hari dilewati kendaraan damtruk yang mengangkut material berupa tanah. Tanah tersebut berasal dari aktifitas penambangan di salah satu bukit milik warga. Puluhan kendaraan tersebut, berlalu lalang mengangkut tanah.

Selain disebabkan akibat aktifitas lalu lintas kendaraan tambang tanah, kondisi jalan setempat lebih rendah dari saluran air atau drainase. Sehingga, saat hujan air menggenang. (ark/rio/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas