Pendidikan

Fakultas Keperawatan UNEJ Jember Aktif Tanggulangi Stunting

Diterbitkan

-

Kegiatan Mahasiswa Unej Profesi Ners Fakultas Keperawatan melakukan pencegahan stunting kepada warga Panti

Memontum Jember – Penanganan stunting tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau pemerintah daerah saja, namun juga menjadi kepedulian semua pihak termasuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di wilayahnya.

Seperti Universitas Jember (Unej) melalui Program Studi Profesi Ners melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN), sebanyak 48 mahasiswa dari Fakultas Keperawatan angkatan 22 turut aktif menanggulangi stunting.

Selain itu para Mahasiswa juga menggelar Festival Kesehatan bertajuk Biru Daun Panti, Sehat, Kreatif dan Mandiri, di halaman Kantor Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Minggu (16/6/2019) kemarin.

Menurut Ketua Panitia Kegiatan Gafinda Andri Aswari menyampaikan gizi buruk menjadi pintu masuk menuju kondisi sunting. Sementara gizi buruk dapat disebabkan oleh faktor keterbatasan ekonomi, pola asuh yang salah, serta sanitasi dan akses terhadap air bersih yang buruk.

Advertisement

Dari hasil praktek dan pengamatan kami selama dua bulan lebih di tujuh desa di Kecamatan Panti, kami menemukan masih ada balita yang status kesehatannya berada di garis merah atau kurang gizi, misalnya di Desa Pakis dimana, ada 20 bayi yang tergolong kurang gizi.

“Jika kondisi ini dibiarkan maka balita-balita tadi bisa terkena stunting, tidak hanya secara fisik mereka pendek namun perkembangan otaknya juga tidak maksimal,” tutur mahasiswi yang akrab dipanggil Finda ini yang tinggal di desa Pakis itu, Senin (17/6/2019) siang.

Untuk itu Finda dan koleganya, sesama peserta mata kuliah Keperawatan Komunitas rutin mendampingi warga tujuh desa di Kecamatan Panti, selain turut berpraktek memberikan pelayanan kesehatan bagi warga sekitar di Puskesmas Panti.

Pendampingan yang dilakukan diantaranya memberikan penyuluhan kesehatan ibu dan anak di setiap kali layanan Posyandu dibuka.“Salah satu bentuk penyuluhan adalah pemberian dan pembuatan makanan bergizi yang bersumber dari potensi lokal, yang keseluruhan rangkaian kegiatannya berpuncak di ajang Bhiru Daun Panti, Sehat, Kreatif dan Mandiri di halaman Kantor Desa Kemiri,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu Siswoyo, koordinator perawat di Puskesmas Panti mengapresiasi festival kesehatan yang dimotori oleh mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember.

Menurutnya keberadaan mahasiswa selama dua bulan lebih di lokasi kerjanya sangat membantu tugas-tugasnya terutama di bidang Keperawatan Komunitas, semisal memberikan penyuluhan dan pendampingan khususnya pada gejala balita kurang gizi di Kecamatan Panti.

“Dari penelusuran kami, umumnya balita kurang gizi disebabkan keterbatasan ekonomi dan pola asuh yang salah seperti ibu yang lebih suka memberikan makanan dan jajanan instan kepada anak balitanya, ” papar Siswoyo.

“Dengan kegiatan festival kesehatan kali ini diharapkan para ibu jadi sadar, jika sebenarnya bahan makanan yang bergizi sebenarnya tersedia di sekitar kita, tinggal bagaimana mengolahnya,” kata Siswoyo. (gik/yud/oso)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas