Pemerintahan

Wabup Apresiasi Seminar Lintas Agama GNB Bagi Milenial

Diterbitkan

-

Wabup Apresiasi Seminar Lintas Agama GNB Bagi Milenial

Jember, Memontum – Wakil Bupati Jember Drs Abdul Muqit Arief sangat mengapresiasi Gerakan Nusantara Bangkit (GNB) yang mengajak para kaum milenial untuk memberikan pemahaman tentang sejarah untuk merajut kebersamaan dan membangun Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).

Perihal itu disampaikan wabup saat menghadiri Seminar Persatuan dengan tema “Damai di Hati Damai di Jiwa Merajut Kebersamaan Serta Membangun Kesatuan NKRI” yang bertempat di Gedung Kuliah Terpadu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Selasa (8/10/2019) siang.

Wabup Muqit Arief ketika menghadiri Seminar Lintas Agama di Aula GKT IAIN jember. (bud)

Wabup Muqit Arief ketika menghadiri Seminar Lintas Agama di Aula GKT IAIN jember. (bud)

Seminar yang juga bekerjasama dengan Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) tersebut dihadiri oleh Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf. La Ode M. Nurdin dan beberapa tokoh lintas agama dan ratusan Mahasiswa dari IAIN Jember serta narasumber Ky Muwafik.

“Kami atas nama Pemkab Jember sangat memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan terima kasih, karena pencerahannya semacam ini yang harus betul-betul dipahami, terutama di golongan milenial,” kata Muqit Arief kepada sejumlah wartawan usai acara.

Wabup mengungkapkan, dialog ini sangat memberikan pencerahan bagi generasi milenial dan dirinya berharap kepada para mahasiswa memahami arti maksud dan tujuan tersebut.

Advertisement

“Ini telah memberikan pencerahan yang sangat logic, berdasarkan sejarah dan referensi yang sangat mumpuni, sehingga ini harus dipahami, terutama oleh adik-adik mahasiswa golongan milenial,” harapnya.

Ketika ditanya tentang, wujud atau target dari semua ini apa harus dari mahasiswa dan bukan yang lainnya. Wabup mengungkapkan memang mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa kedepan.

“Karena mahasiswa adalah harapan masa depan. Mahasiswa yang sekarang adalah calon-calon pemimpin masa depan. Jadi bisa kita bayangkan, kalau mahasiswa yang sekarang tidak paham terhadap sejarah bangsa dan negara, bagaimana masa depan Indonesia. Padahal kita berbicara hari ini, tidak untuk hari ini, tetapi untuk masa depan,” tegasnya. (Gik/yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas