Jember

Atasi Kekeruhan Air Sumur Paska Banjir, Tim Wash PMI Jember bantu Kesulitan Warga

Diterbitkan

-

Atasi Kekeruhan Air Sumur Paska Banjir, Tim Wash PMI Jember bantu Kesulitan Warga

Memontum Jember – Bencana banjir dari luapan Sungai Kali Tanggul-Jember, menyisakan derita. Selain menggenangi pemukiman dan merusak areal pertanian, sumur warga pun turut terdampak dari musibah itu. 

Untuk normalisasi sumur warga, PMI Jember, pun menurunkan Tim Wash yang beranggotakan 20 relawan. Tim tersebut, akan menguras sumur-sumur warga dengan menggunakan tiga pompa, agar air menjadi layak dikonsumsi dan bisa digunakan kembali oleh warga. Sementara lokasi yang dijadikan sasaran, seperti di Dusun Rowo Tengu, Desa Sido Mulyo, Kecamatan Semboro, Selasa (16/11/2021) tadi.

“Air sumur yang biasanya bersih, sekarang kotor dengan warna kuning dan bau. Jadi, sementara tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari hari,” ujar salah seorang warga setempat, Mahroji.

Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, warga mengaku harus mencari air bersih ke sumur lain yang bersih. Namun, di Desa Sidomulyo sendiri, terdapat sekitar 51 sumur warga yang tidak layak digunakan karena terdampak banjir.

Advertisement

“Untuk desa kami di Sidomulyo ini, ada sekitar 51 sumur yang terdampak banjir dimana airnya kotor. Air banjir masuk ke sumur karena posisi rumah penduduk rendah sehingga tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter,” ungkap perangkat Desa Sidomulyo, Totok Mujiarto, yang ikut mendampingi relawan PMI Jember.

Baca juga :

Dengan bantuan dari PMI Jember, warga pun nampak sangat antusias turut membantu proses normalisasi. Dengan harapan, sumur milik warga bisa dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan sehari hari seperti minum, mandi dan mencuci pakaian.

Tidak hanya di Desa Sidomulyo, normalisasi air sumur oleh tim wash PMI Jember juga dilakukan di Desa Pondok Joyo, Desa Pondok Dalem dan Desa Rejo Agung. Kesemuanya, berada di wilayah Kecamatan Semboro.

“Kita harap semua sumur milik warga yang kotor dan bau ini semuanya bisa normal kembali dan secepatnya bisa digunakan kembali. Selain dikuras, kita juga beri tawas agar air tidak keruh dan kembali jernih,” kata Kepala Unit Markas PMI Jember, Rupianto, SP.

Advertisement

Dari data BPBD Kabupaten Jember, luapan air sungai akibat tingginya intensitas hujan pada Rabu 10 November kemarin. Sehingga, sungai tak mampu menampung meningkatnya debet air yang akhirnya meluap dan menggenangi rumah warga.

Tercatat 577 rumah warga terdampak, 1 rumah rusak dan 230 warga mengungsi. Jumlah tersebut tersebar di 6 desa yang ada di 3 kecamatan. (rio/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas