SEKITAR KITA

Temukan Pembuatan Jembatan Tak Sesuai Prosedur, Bupati Jember Tegur Keras Pembuat

Diterbitkan

-


Memontum Jember – Bupati Jember, Hendy Siswanto, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi tambak di Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas-Jember, Minggu (26/09/2021). Saat melintas di Jalur Lintas Selatan (JLS) desa setempat, bupati dibuat terkejut adanya pembangunan jembatan dari bambu sepanjang kurang lebih 50 meter, yang menghubungkan dari JLS menuju lokasi wisata Pantai Cemara, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas.

Tak ayal, bupati pun menghentikan laju mobil dinasnya dan mendatangi lokasi jembatan bambu tersebut. Dari informasi warga, diketahui bahwa jembatan itu dibangun dan diklaim dikelola pihak Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Tri Bahari Lestari.

baca juga

Advertisement

“Terkait jembatan itu, saya akan membuat sesuatu yang idenya bagus dan inovatif. Tapi, harus ada regulasi yang harus dilewati dahulu. Harus ada prosedur-prosedur yang harus disepakati dahulu. Nanti kalau dibiarkan membuat (jembatan, red), meskipun tujuan bagus pun, nantinya yang lainnya juga ikut-ikutan membuat. Bagaimana kalau semua masyarakat Jember membuat jembatan tanpa ngomong-ngomong dengan pemerintah. Terus yol opo pak. Kan repot kabeh engko. (Bagaimana ini, kan repot),” kata Bupati Hendy, saat bertemu dengan warga di lokasi pembangunan jembatan.

Menurut Bupati Hendy, terkait proyeksi pengembangan lokasi wisata tersebut, semua sudah diatur dengan regulasi. “Maka dari itu, adanya pemerintah untuk mengatur. Tapi, perintah juga tidak boleh merugikan. Masyarakat pun juga harus tahu diri. Bahwa, ini ditertibkan semuanya untuk kebaikan juga,” sambungnya.

Ditambahkan Bupati Jember, semuanya juga sudah ada aturannya. Meskipun Pokdarwis ataupun siapapun, juga harus mengikuti aturan. Itu yang penting.

“Jember ini luas dan ada 2,5 juta penduduknya. Kalau terus-terusan dibiarkan, jadi apa Jember ini. Jadi mohon bersabar. Kami (pemerintah daerah, red) tidak akan merugikan siapapun itu. Kita harus melayani semuanya dengan regulasi yang ada,” imbuhnya.

Saat ditanya tentang permohonan warga untuk tetap melanjutkan pembangunan jembatan? Bupati Hendy minta pembangunan agar dibongkar. “Bongkar iki,” ucapnya.

Advertisement

Terkait alasan pembongkran jembatan tersebut, Bupati Hendy menjelaskan, sebagai bentuk penertiban dan sebagai upaya regulasi yang tepat. “Itu kan tidak ada izinnya. Kalau semua begitu, kan pasti repot kabeh rek,” ujarnya.

Tujuan bagus sekalipun, tambah Bupati Hendy, jika dilakukan dengan cara kurang tepat, maka hasilnya juga tidak baik. “Makanya ada pemerintah ini tujuannya untuk mengatur semuanya. Tetapi harus dilakukan dengan cara yang tidak merugikan siapapun, sekalipun pemerintah,” tuturnya.

Terpisah, anggota Pokdarwis Tri Bahari Lestari, Paiman, meminta bupati untuk tidak menghentikan proses pembangunan jembatan tersebut. Paiman menjelaskan, rencana pembuatan jembatan bambu bermula dari gagasan mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mayangan, yang melihat tidak adanya akses masuk menuju Pantai Cemara.

Dengan alasan itu, Paiman berharap, agar jembatan tersebut tidak dibongkar. “Saya mohon kepada bapak bupati untuk tidak membongkar jembatan yang sudah dibangun,” ujarnya.

Advertisement

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, jika memang sedang dilakukan penataan kawasan sempadan pantai, pihaknya meminta agar Pokdarwis diperkenankan mengelola jembatan. Karena memang fungsinya sebagai jembatan penghubung menuju kawasan Pantai Cemara.

“Tapi mohon izinkan kami, selaku Pokdarwis untuk melanjutkan pembangunan jembatan, selama proses penataan Pemkab Jember selesai,” sambungnya. (rio/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas