SEKITAR KITA
Pembagian Bantuan Pelampung pada Nelayan Era Bupati Lama Picu Polemik
Memontum Jember – Ribuan pelampung bantuan kepada nelayan peninggalan Bupati Faida tiba-tiba dibagikan oleh pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember.
Informasi pembagian pelampung ini terkesan sembunyi-sembunyi. Awak media mengetahui informasi tersebut dari foto-foto kegiatan pembagian yang beredar melalui pesan jejaring whatsapp (WA), Kamis (08/04).
Baca juga:
- Sosialisasikan Gerakan Stop Kekerasan pada Anak, Bupati Jember Ajak Pelajar Jauhi Bullying hingga Judol
- PKKMB Universitas dr Soebandi Jember, Bupati Hendy Ingatkan Potensi dan Aktualisasi Diri Mahasiswa
- Audiensi bersama Pemenang MTQ Nasional Samarinda, Bupati Jember Beri Apresiasi
- Gelar Peringatan Hari Perhubungan, Bupati Jember Sampaikan Apresiasi dan Motivasi
- Ribuan Peserta Ikuti Gelaran Bupati Cup 2024 Ngonthel Kemerdekaan Kencong-Jember
Pembagian pelampung berstiker mantan Bupati Faida dan Wabup Abdul Muqit Arief itu akhirnya memicu polemik.
Ketua Komisi C David Handoko Seto yang selama ini menyoroti bantuan ribuan pelampung meradang. Menurut David pembagian pelampung tersebut layak dihentikan karena belum jelasnya data nelayan penerima.
”Kalau bicara dibagikan antara jumlah sasaran dan jumlah pelampung yang dibagikan belum fix,” kata David saat dikonfirmasi Kamis (08/04).
“Dinas Perikanan saja kita tanya jumlah nelayan dan jumlah pelampungnya jauh lebih banyak jumlah pelampungnya. Nelayan kita itu tidak sampai 17 ribu, pelampung itu jumlahnya 50 ribu, intinya kalau dibagikan habis kepada siapa,” tambahnya dengan nada bertanya.
David juga menyesalkan pelampung tersebut masih tertempel foto Bupati dan Wabup lama. Seharusnya stiker yang menempel harus dilepas terlebih dahulu sebelum dibagikan. ”Walaupun itu aset pemerintah namun pada hari ini posisi pemerintahan sudah berbeda,” ucapnya.
David khawatir masyarakat berfikir pelampung tersebut jasa bupati lama. ”Jangan-jangan masyarakat berfikir ini jasanya Bu Faida Bupati dahulu, walaupun pengadaannya pada waktu itu. Kalau waktu itu sasaran sudah ada kenapa tidak dibagikan waktu itu,” kata politisi dari Partai Nasdem itu.
Masih menurut David, jika aset tersebut harus dibagikan seharusnya semua aset berupa bantuan kepada masyarakat harus dibagikan semua.
”Kalau ngomong aset masih banyak aset atau barang bantuan yang seharusnya dibagikan, sampai hari ini tidak dibagikan seperti alat salon, ribuan tenda dari Satgas Covid-19 dan barang-barang yang ada di Gudang Wirowongso dibagikan juga. Biar kosong itu gudang dan diisi barang lain,” tegas David.
Sebagai Ketua Komisi C, David akan memanggil para pihak termasuk Sekda dan Kepala Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan (Disperikel) untuk melakukan rapat dengar pendapat (hearing) pekan depan. ”Kita akan panggil semua pihak termasuk Sekda dan Disperikel pekan depan,” tegasnya. (rio/ed2)
- Jember4 minggu
Sambut Gerak Jalan Tajemtra 2024, Bupati Jember Lakukan Latihan
- Jember4 minggu
Bupati Hendy Kembali Tinjau Progres Pembangunan Alun-alun Jember
- Jember3 minggu
Buka Workshop Optimalisasi Peran Kader PKK dalam Posyandu ILP, Bupati Jember Janjikan Kenaikan Honor
- Jember1 minggu
Bupati Jember Meriahkan Gelaran Universal Line Dance Competition 2024
- Jember3 minggu
15 Ribu Peserta Meriahkan Pelaksanaan Tajemtra yang Diikuti Bupati Jember bersama Wakil
- Jember3 minggu
Sarasehan HUT Ke-79 PMI, Bupati Jember Ajak Masyarakat Donor Darah
- Jember2 minggu
Hari UMKM Nasional, Bupati Jember Raih Penghargaan Bakti Koperasi dan UKM
- Jember2 minggu
Bupati Jember Lantik 165 Pejabat Fungsional